Pramuka Indonesia

Pramuka merupakan organisasi pendidikan nonformal yang mengajarkan tentang ilmu kepanduan atau kepramukaan yang sangat populer di dunia dan Indonesia. Disebut sebagai gerakan kepanduan karena gerakan ini merupakan gerakan perkumpulan pemuda yang bertujuan untuk mendidik anggotanya supaya memiliki jiwa ksatria, gagah berani, dan suka menolong sesama. “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, kata ini memiliki arti pasukan terdepan.

Gerakan ini awalnya dicetuskan oleh Robert Baden Powell, seorang angkatan darat di Inggris sekitar 1906-1907. Pramuka dunia didirikan pada 25 Juli 1907. Gagasan pembentukan inipun kemudian menyebar keseluruh dunia menjadi sebuah gerakan kepanduan yang di Indonesia disebut “Pramuka”.

Awal terbentuknya Pramuka di Indonesia pada saat berdirinya organisasi milik Belanda yang disebut Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung pada 1912. Empat tahun berikutnya, Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan pertama yang bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Pembentukan ini kemudian memicu kemunculan gerakan nasional lainnya seperti Hizbul Wahton (1918), Jong Java Padvinderij (1923) dan Nationale Padvinders.

Seiring perkembangannya, di antara tahun 1928-1935, gerakan kepanduan Indonesia semakin marak seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Jogjakarta dan mengadakan kongres di Surakarta pada 27-29 Desember 1945. Kongres ini kemudian melahirkan Pandu Rakyat Indonesia (PRI) yang terbentuk pada 28 Desember 1945 dan sebagai satu-satunya kepanduan yang diakui oleh negara.

Pada 1960, pemerintah Indonesia dan MPRS memperbaiki organisasi kepramukaan dengan dikumpulkannya para tokoh dari gerakan pramuka oleh presiden Soekarno dan disempurnakan. Penyempurnaan ini ditandai dengan terbentuknya panitia pembentukan Gerakan Pramuka yang beranggotakan Sultan HB IX, A Aziz Saleh, dan Achamadi. Hasil kerja panitia ini kemudian dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden (Keppres No.238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka) pada tanggal 20 Mei 1961.

Pada 14 Agustus 1961 MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh melalui Keppres 238/1961 meresmikan Gerakan Pramuka di Indonesia sekaligus diperkenalkan pula istilah Pramuka untuk pertama kalinya kepada rakyat Indonesia, oleh Sultan Hamengkubuwono IX yang kemudian dikenal sebagai bapak Pramuka Indonesia.

SMA Negeri 1 Aesesa memperingati hari lahirnya kepanduan Pramuka ini setiap tanggal 14 Agustus. Semoga dari Pramuka, lahir para pemimpin muda Indonesia yang tangguh. Menunaikan Trisatya dan mengamalkan Dasa Darma demi Nusa dan Bangsa.

Article by: Bryan

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *